Minggu, 23 Agustus 2009

TOMMY TAMPIL UNTUK PERLINDUNGAN HUKUM

Jakarta (fauzi blogspot)Pengamat politik menilai Tommy Soeharto tak berniat melawan klan Sarwo Edhi Wibowo melalui kekuasaan Susilo Bambang Yudhoyono. Tommy mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar karena motivasi melindungi diri dari kasus hukum.


'Ini lebih pada kemauan Tommy sendiri untuk masuk ke dalam politik dalam rangka mencuci diri. Sehingga dia bisa tampil menjadi orang yang berbeda," kata pengamat politik Centre for Strategic and International Studies, J. Kristiadi, saat dihubungi Tempo.

Pangeran Cendana yang punya nama lengkap Hutomo Mandala Putra akan bertarung memperebutkan orang nomor satu di Golkar. Calon lain yang maju, Ketua Dewan Penasehat Golkar Surya Paloh; anggota Dewan Penasehat Golkar Aburizal Bakrie, dan serta Ketua Departemen Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan, Yuddy Chrisnandi, serta pengurus Golkar Ferrt Mursidam Baldan.

Kristiadi meragukan Keluarga Cendana masih memiliki kekuatan besar untuk menghadapi sejumlah kompetitornya saat ini. Termasuk, dia melanjutkan, Prabowo Subianto yang kini bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya. Apalagi, Keluarga Soeharto belum mampu menghapus stigma negatif atas kekuasaan presiden kedua di Indonesia selama Orde Baru. "Kalau head to head Cikeas dengan Cendana ya tidak demikian," ujarnya.

Menurut dia, Tommy Soeharto relatif tertinggal masuk sebagai tokoh perubahan pascareformasi. Apalagi, Tommy menjalani masa hukuman selama beberapa tahun terakhir dalam kasus pembunuhan Hakim Agung Syafruddin Kartasasmita. Saat ini, kata dia, Tommy ingin mengubah stigma dengan aktif berpolitik. "Untuk menjiwai perubahan pascareformas dan bebas dari stigma masa lalu," katanya.

Langkah Tommy masuk dalam kepengurusan Golkar merupakan legitimasi untuk berperan lebih besar di dunia politik. Namun, Kristiadi tidak menegaskan langkah Tommy selanjutnya pada pemilu 2014.

Anggota tim sukses Yuddy Chrisnandi, Zainal Bintang, mengatakan Golkar hanya pintu masuk ke dunia politik. Tommy, dia melanjutkan, ingin melanjutkan peran Soeharto dengan mencalonkan diri pada pemilu presiden 2014. "Dia membutuhkan legitimasi untuk berkiprah di ruang yang lebih besar. Setelah memiliki uang banyak, yang dibutuhkan adalah reputasi di bidang politik," ujarnya.

Yuddy Chrisnandi menambahkan, keinginan Tommy berpolitik dipersialakan. Apalagi yang bersangkutan tak pernah keluar dari partai berlambang pohon Beringin itu.
Kasus hukum, kata dia, tak menghalangi Tommy masuk dalam kepengurusan Golkar.

Citra Tommy, dia menambahkan, dapat diperbaiki dengan karya-karya nyata di masyarakat. "Itu hanya masalah image, pencitraan yang tidak perlu dicemaskan. Sekarang dia orang bebas yang sudah membayar kesalahan dengan menjalani hukuman," kata Yuddy.(accul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar