Rabu, 09 September 2009

KAMI DARI PIHAK FAUZIANAK21.BLOGSPOT.COM MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

JAKARTA, fauzianak21.com — Sebanyak 24 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tk I Golkar mendeklarasikan dukungan terhadap Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Partai Golkar yang pemilihannya akan berlangsung pada Munas Golkar Oktober mendatang.

Pernyataan sikap ini dikemukakan dalam deklarasi yang disampaikan oleh ketua masing-masing DPD, pada Rabu (9/9) malam di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan.

"Deklarasi ini sebagai pernyataan sikap dukungan kamu terhadap pencalonan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum periode 2009-2014 ," kata Ketua DPD Tk I Golkar Provinsi Sulawesi Tenggara Aminuddin Ponulele, selaku juru bicara, kepada para wartawan.

Dalam pernyataannya, para pimpinan DPD tersebut memandang sosok Ical, panggilan Aburizal Bakrie, sebagai sosok yang paling tepat untuk memimpin Golkar yang tengah mengalami keterpurukan pascakegagalan Golkar dalam perolehan suara pada pileg dan pilpres lalu.

Mereka juga menyebutkan sejumlah kriteria ideal kandidat ketua umum Golkar. Hal itu antara lain harus memiliki sikap visioner, loyalitas, kapabilitas, pengabdian, dan pengalaman dalam berorganisasi. "Tanpa merendahkan calon-calon lainnya. Kami kira parameter tersebut hanya dimiliki oleh Bapak Aburizal Bakrie," kata Aminuddin.

Selain menyatakan dukungannya terhadap Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu, para pimpinan DPD tersebut juga menyatakan kesiapannya apabila ditunjuk untuk menjadi tim sukses Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Golkar.

Ketika ditanya bila ada anggota DPD yang memberikan dukungan terhadap calon lain, Aminuddin mengatakan bahwa setiap pimpinan DPD telah melakukan instruksi agar dukungan terhadap Ical ini dikonsolidasikan juga ke bawah. "Ketua DPD Tk I ini kan membawahi DPD Tk II. Kalau ada yang liar-liar ya supaya dikembalikan lagi," ungkapnya.

Namun, dari 24 DPD yang mendukung pencalonan Ical, sebanyak sembilan DPD tidak hadir dalam acara deklarasi tersebut, yakni DPD Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Nusa Tenggara Barat. "Mereka berhalangan hadir. Namun, dari pernyataan sikap yang kami terima, mereka tetap mendukung Aburizal Bakrie sebagai ketua umum," kata dia.

Aminuddin mengatakan, pernyataan sikap tersebut akan segera disampaikan dalam pernyataan tertulis yang akan diserahkan kepada Ical untuk segera ditindak lanjuti. "Pernyataan resmi dari 24 DPD akan kami serahkan besok malam," tandas Aminuddin.
jAKARTA, fauzianak21.com - Para pekerja media dinilai hanya berani memperjuangkan hak-hak pekerja lain namun mengabaikan hak-hak dasar sendiri. Hal tersebut terlihat dari hanya terbentuk 26 serikat pekerja media dari sekitar dua ribu media massa yang ada di Indonesia.

"Wartawan berani memperhatikan hak orang lain tapi pengecut memperjuangkan hak mereka. Ironisnya, para pekerja media dari kalangan berpendidikan," lontar Ketua Federasi Serikat Pekerja Media Independen Abdul Manan saat diskusi "Memangkas Pembungkaman, Memupuk Kebebasan" dalam rangka HUT LBH Pers ke 6 di Jakarta, Rabu (9/9).

Ia menegaskan, serikat pekerja sangat penting untuk memperjuangkan hak-hak pekerja media lantaran banyak perusahaan media yang tidak layak memberikan kesejahteraan para pekerja.

Selain itu, Abdul Manan menambahkan, saat ini outsourcing telah merasuk dalam industri media dalam bentuk koresponden maupun stringer. Hal itu merugikan kepentingan pekerja dan akan menjadi masalah besar ke depan.

"Pekerja media kurang perhatian terhadap isu perburuhan di industri media saat ini karena telah terbuai dengan julukan profesional sehingga jarang menuntut hak-hak dasar," tegasnya.

Papua Minta SBY-Boediono Rampungkan PP Otsus


MAKASSAR, fauzianak21.com - Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono diminta untuk memberikan perhatian penuh untuk masalah otonomi khusus di Papua. Bentuk perhatian itu dapat diawali dengan merampungkan seluruh Peraturan Pemerintah menyusul ditetapkannya UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus.

UU Otsus tersebut membutuhkan perincian dalam delapan atau sembilan PP yang diantaranya menyangkut pengelolaan sumber daya alam dan hak ulayat masyarakat adat Papua. "Kalau Peraturan-peraturan pemerintah itu tidak diselesaikan Pemerintah barulah dialog kebangssan itu perlu dilaksanakan," kata Ketua DPRD Papua Barat Jimmy Demianus Ijie sebelum menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di rumah pribadinya di Jalan Haji Bau, Makassar, Sulsel, Kamis (10/9) pagi.

Pernyataan tentang dialog kebangsaan tersebut merujuk pada rencana Pemerintah untuk menggelar Dialog Kebangsaan Papua-Jakarta yang diyakini bakal menjadi wadah yang paling tepat untuk menyelesaikan setiap masalah yang muncul terkait dengan persoalan masyarakat Papua.



Jimmy berharap, Pemerintah SBY-Boediono sungguh- sngguh menyelesaikan aturan pelaksanaan dari UU Nomor 21 Tahun 2001 tersebut karena dukungan suara dari Papua terhadap pasangan tersebut sangat signifikan, sehingga pasangan itu bisa menang dalam Pilpres lalu.

Tripel A, Komposisi Ideal Pimpinan Golkar

JAKARTA, KOMPAS.com — Kondisi Golkar saat ini dinilai tengah mengalami keterpurukan. Lemahnya konsolidasi dan koordinasi dari internal partai disinyalir menjadi sebab merosotnya perolehan suara Golkar pada pileg dan pilpres lalu.

Sejumlah pimpinan DPD Tk I Partai Golkar menyatakan, saat ini Golkar membutuhkan komposisi kepemimpinan yang ideal untuk mengembalikan kejayaan Golkar pada masa mendatang. Tiga nama, yang sering disebut sebagai Tripel A, muncul ke permukaan, yakni Aburizal Bakrie, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung.

"Saya kira ketiga nama tersebut merupakan sosok-sosok yang paling ideal untuk komposisi pimpinan Golkar ke depan. Aburizal sebagai ketua umum, Agung Laksono sebagai sekretaris jenderal, dan Akbar Tandjung sebagai ketua dewan pembina," kata Ketua DPD Tk I Golkar Provinsi Kalimantan Timur Mahyuddin dalam deklarasi dukungan 24 DPD Tk I Golkar terhadap pencalonan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum, Rabu (9/9) malam.

Menurutnya, tiga nama tersebut merupakan komposisi yang paling solid di antara para tokoh Golkar saat ini. Gabungan dari ketiganya dinilai akan meningkatkan kinerja Golkar dalam konsolidasi internal partai.

"Mengenai realisasi dari komposisi Triple A ini akan diwacanakan dalam munas mendatang. Kita tunggu saja perkembangannya," ungkap Ketua DPD Tk I Golkar Provinsi Sulawesi Tenggara Aminuddin Ponulele.

Ketika ditanya mengenai peluang calon-calon lain untuk masuk dalam komposisi pimpinan Golkar tersebut, Aminuddin mengatakan, semua kemungkinan masih sangat terbuka jelang pelaksanaan munas pada Oktober mendatang di Pekanbaru, Riau.

"Golkar ke depannya lebih memberikan banyak peluang. Kesempatan terbuka bagi siapa saja untuk masuk dalam jajaran pimpinan tersebut," pungkasnya.